Selasa, 24 Mei 2011

PUISIKU UNTUK SIAPA SAJA

MENANTI BIRUKU KEMBALI

Langit bercahaya keemasan menyinariku di hari penuh harap
Angin berhembus menyampaikan rindu pada biruku
Sendiri kuterus menyapu laut luas tanpa batas
Menyapa biruku di dasar nalar yang terlampau bebas

Biruku, lihatlah senja mulai merambat!
Semburat jingga melukis wajah indahmu
Aku di hamparan pasir putih menggebu menunggumu
Menginginkanmu kembali dalam dekapanku penuh rindu

Biruku, cintaku tak akan karam di hempas gelombang
Tak peduli sesering dan sejauh apa pikiranmu terdampar di dunia lain
Biarkan mereka berkata dan mencerca
Mereka kan diam bersamaan dengan laut yang menyurut

Biruku, kembalilah!
Biarkan imaji hebat itu berada dalam dirimu
Karna aku tetap cinta



BERONTAK JIWA

Aku bukanlah Negarawan, menabur janji meraih ambisi
Aku bukanlah Politikus, merebut simpati sang penguasa
Aku adalah Rajawali kecil belajar terbang
Kokohkan sayap tuk menantang awan yang tidak meneduhkan lagi

Aku bukanlah Pujangga, penghibur dan pemuja sang raja
Aku bukanlah Sastrawan, menghujat namun gamang untuk berbuat
Aku adalah Elang kecil yang bimbang
Tajamkan mata, mencari mata angin yang tidak menyejukan lagi

Aku bukanlah Diktator, penguasa yang buta hati nurani
Aku bukanlah koruptor, mengumbar kepalsuan demi puaskan nafsu
Aku adalah aku, bukan Beo kecil belajar mengeja kata hanya meniru
Aku adalah aku
Dengan diriku

BUAH KARYAKU BERSAMA PENULIS LAINNYA


GADO- GADO CINTA.... Antologi yang membangkitkan semangatku di awal tahun 2011



MUNAJAT SESAYAT DOA.... Antologi puisi. Puisi masuk 70 Besar dari 400 lebih peserta.




IBUKU ADALAH..... Buku yang khusus aku dedikasikan untuk Mamakku, Nurazizah Samosir


LAFAZ CINTA DI AMBANG GERHANA.... Buku yang cantik dan naskahku di dalam buku ini adalah hasil kolaborasi dengan Teteh Chitra yang ada di Bogor


LOVELY LEBARAN (SERENDIPITY).... Antologi keberapa ya? lupa..kisah- kisahnya bagus banget.


TARIAN TINTA LASKAR PEMIMPI...Antologiku yang cukup memakan banyak waktu namun hasilnya sangat memuskan dengan cover dan cerita yang menginspirasi


RESOLUSI 2011... Berisikan resolusiku yang harus aku wujudkan.


SURAT TERAKHIR... Ini antologiku yang berisi kisahku dengan sang mantan kekasih.


Dan, kini aku berkeinginan memiliki buku solo. Ingin launching keliling kota. Semoga Allah mengizinkan. Amin

HATIKU MELAMAT KE HATIMU, WANITA BIMA (RURIN KURNIATI)

Mengetahuimu adalah suatu ketidaksengajaan. Mengenalmu adalah suatu ketertarikan. Mendekatimu adalah keharusan. Ah, engkau sungguh sosok indah yang mampu menarikku dengan magnet ketulusan cintamu. Aku tak mampu menolak tarikkanmu hingga akhirnya aku pun jatuh dalam dekapanmu. Bahkan tak ingin lepas sampai kapan pun. Maka, kumohon padamu jangan tinggalkan aku walau hanya sedetik.

Berawal dari melihat komentarmu yang ‘sederhana’ pada salah satu wall teman kita di facebook. Ehm, walau sederhana tapi mampu membuatku jatuh hati. Pun, namamu yang cantik memaksaku untuk lebih mengetahuimu dan parahnya membuat hatiku ingin lebih dekat denganmu. Ya, itulah awal kisah kita terjalin. Kuberanikan meng- add akun facebook-mu dengan harapan engkau langsung menerimaku sebagai salah satu temanmu. Subhanallah, tanpa waktu yang lama engkau langsung menerimaku tanpa syarat dan tuntutan. Dan, berlanjutlah kisah kita dengan saling menyapa dan mengingatkan akan segala hal. Ehm, tapi masih via facebook yang tak mampu menyatukan tatapan mata kita. Kapan aku dapat memelukmu secara nyata, wahai indahku? Sepertinya, hanya Allah- lah yang tahu maka aku hanya berharap padaNya diberikan kesempatan akan itu.

Suatu malam yang indah dengan taburan bintang, aku meminta tolong Inang Tri mengirimkan nomor handphone-mu karena ada rasa yang menyesak untuk mengenalmu lebih dekat yakni via sms dan sambungan telepon. Tapi malam itu aku hanya berani mengirimkan sms sebagai tanda perkenalan kita lebih jauh.  Malam itu kurasakan semakin indah karena aku mendapat balasan sms darimu. Dan hubungan kita pun berlanjut semakin dekat. Aku nyaman dan bahkan sangat nyaman menjadi bagian dari kisah hidupmu. Maaf sayang, aku tak tahan lagi untuk tidak menyebutkan namamu di sini. Maka dengan semangat yang membara aku sampaikan pada semua facebooker bahwa Rurin Kurniati- lah orangnya. Gadis cerewet nan manis  yang selalu aku rindukan kehadirannya. Wanita sederhana dengan segala kebisaannya.

Handphone bututku semakin rajin bernyanyi dan bergetar setiap harinya. Ah, Inang Rin, engkau telah mengajari handphone-ku untuk dua hal tersebut. Setiap subuh menjelang, sms- sms pengingat dari mu sangat membantuku untuk segera bangun dan menjalankan kewajibanku. Ehm, pastinya sms dan telepon darimu sangat aku tunggu  karena sms darimu serta mendengar suaramu adalah semangat baru bagiku.

Jalinan cinta pun semakin intim. Aku tak pernah menyangka engkau begitu perhatian denganku. Jika aku tidak mau makan engkau selalu memaksaku dengan kelembutan hatimu tetapi tetap tegas. Saat aku terjebak dalam situasi yang membingungkan akan dua hal, engkau selalu ada buatku untuk membantu mengambil keputusan yang tepat. Engkau memberikan aku waktu untuk berpikir dengan tetap mengirimku semangat juga doa. Seperti pada suatu subuh, 27 Januari 2011, pukul 04. 42 , engkau mengirimkan sms dengan kata- kata sederhana namun indah untukku yakni doa tulusmu.

“Semoga Allah menyinari hatimu setiap kali terbenam matahari dan bulan. Semoga Allah menghilangkan kegalauanmu setiap kali gelombang ujian menerjang. Semoga Allah mengampuni kedua orangtuamu sejauh serta sepanjang tahun kau selalu dalam keadaan baik. Amin.”

Pun, saat aku merasakan kecewa dan sakit hati dengan kelakuan orang lain, engkau membantuku untuk intropeksi diri bersamamu. Engkau tak ingin aku terlena akan buaian syetan yang dapat membuatku jatuh. Engkau pun kembali mengirimkanku sms yang membuatku tersadar dan meneteskan air mata bahwa aku telah salah menyikapi semua.

“Jika merasa besar, periksa hati kita, mungkin ia sedang bengkak.
Jika merasa suci, periksa jiwa kita, mungkin itu putihnya nanah dari luka nurani.
Jika merasa tinggi, periksa batin kita, mungkin ia sedang melayang kehilangan pijakan.
Jika merasa wangi, periksa ikhlas kita, mungkin itu asap dari amal shalih yang hangus dibakar Riya.”

Terima kasih Inang Rin, engkau mau menjadi kakak terbaikku yang tak pernah tinggalkan aku dalam kegelapan dan tak pula membiarkanku dalam kemegahan yang berlebihan. Engkau membimbingku juga mengajariku banyak hal dalam hidup hingga aku tahu apa itu masalah dan penyelesaiannya. Terima kasih Inang Rin telah menjadi sandaran hati, peraduan terbaikku dan tempat indah untukku bernaung . Sifatmu selalu redakan emosiku juga tepikan khilafku hingga aku yakini dalam hati ini bahwa ‘Menjadi Temanmu Adalah Indah.’  Semoga rinduku terwujud untuk memelukmu secara nyata wahai Inang Rin yang terindah di hatiku. Cium sayang dari Butet yang manja untuk Inang Rin, wanita Bima yang baik budi. 

Jumat, 07 Januari 2011

ANTOLOGIKU YANG TERBIT AWAL TAHUN 2011

ANTOLOGI PERTAMAKU YANG MENJADI KADO TERINDAHKU DI AWAL TAHUN




ANTOLOGI KEDUAKU YANG SANGAT MEMBAHAGIAKAN KELUARGA BESARKU

Sabtu, 23 Oktober 2010

NASKAH INI MENANG DALAM WN HOW LEUTIKA ARE YOU? DENGAN BANYAK LIKE 52

                                 LEUTIKA PEMILIK HATIKU

                                                   

Sebenarnya dunia facebook sudah lama aku jelajahi, tetapi tidak untuk hal yang bermanfaat. Hampir tiap jam ia aku kunjungi hanya sekedar melihat pemberitahuan yang menurutku kadang nggak penting. Dua bulan belakangan ini aktivitasku dalam dunia facebook telah berganti dan Alhamdulillah ke arah yang lebih baik.

Tepat akhir bulan Juli, aku berkunjung ke salah satu akun teman facebookku yang sejujurnya tidak aku kenal. Ya, mungkin karena kegemaranku add sana- sini sehingga facebookku penuh dengan orang yang tidak aku kenal dan pastinya mereka juga nggak kenal aku. Hehehe ( jadi malu, deh)

Kembali pada topik saat aku membuka akun salah satu teman ‘maya’ku. Aku melihat wallnya yang diramaikan oleh komentar akan sebuah gambar yang isinya aneh menurutku. Audisi Penulis Buku Setan  911. Kok ada pula lah yah audisi aneh gini? batinku. Aku baca semua komentar dari para komentator setia gambar itu. Ada yang terpukau, ada pula yang merasa aneh sepertiku, tetapi ada pula yang dengan tegas menyatakan ingin ikut audsi tersebut maka aku pun yang ikut kesurupan hantu penasaran membuka akun pelaksana audisi tersebut. Aku buka Leutika Publisher. Nama yang cakep menurutku. Mak jang,  banyak kali temannya ( logat batak). Apa pula istimewanya? Aku terus bertanya dalam hati. Kutelusuri wall, catatan dan album Leutika. Aku terpana melihat banyak lomba- lomba yang sudah pasti menumbuhkan kreatifitas generasi muda bahkan lanjut usia. Apa ada lansia yang ikut? Ya , yang tua kan juga mau hebat. Hehehe. Aku menjadi tertarik dengan even- even yang diadakan oleh Leutika maka aku add lah hari itu juga Leutika Publisher dengan harapan dapat diterima oleh teman- teman yang lainnya. Setelah Leutika menerimaku sebagai temannya, aku semakin yakin bahwa Leutika adalah sosok penerbit yang ramah dan bersahaja.  Aku menjadi rajin membuka akun Leutika Publisher, menyapanya lewat wall dan nimbrung di status- statusnya yang menarik hati. Hal lain yang aku suka dari Leutika adalah mau menyempatkan diri membalas komentar juga wall dariku yang notabene adalah teman barunya. Ya, bisa dibilang Leutika friendship, care dan fair.

Mantaplah pokoke!

Pengalaman baruku dalam dunia tulis menulis adalah mengikuti even Leutika, Audisi Penulis Buku Setan 911. Walaupun, sempat binggung mau buat cerita apa, tetapi aku tetap gencar mencari bahan naskahku. Naskahku saat itu aku dapatkan dari orang yang terpercaya yaitu sahabatku sejak SMA. Aku menulis kisah temannya yang berbau pelet asmara kekasihnya. Yang ada di benakku saat itu bukanlah kemenangan walau sebenarnya pingin, tetapi keberanianku mempublikasikan karya pertamaku kepada penerbit hebat seperti Leutika. Ya, walaupun ternyata takdir  naskahku emang tidak lolos. Hehehe. Oya, ada lagi nih kelebihan Leutika. Saat aku mengirim naskah ke email Leutika ada rasa khawatir jika naskahku nggak sampai dengan selamat. Aku sempat nanya Leutika lewat wall dan dengan baik hatinya Leutika menjawab pertanyaanku bahwa konfirmasi naskah bisa dilihat di email pengirim. Syukur deh, Leutika termasuk pelaksana lomba yang baik karena lagi- lagi bersedia menyempatkan diri memberi konfirmasi sehingga pengirim naskah dapat bobok tenang, deh. Mantap!

Satu kalimat buat Leutika dari aku si gadis manis dan baik hati, “ Kau Pemilik Hatiku.”

LEWAT NASKAHKU INI AKU TERPILIH SEBAGAI SAHABAT PALING KREATIF UNSA OKTOBER 2010 (FINAL)

                             AKU DAN KETIGA SAHABAT
Kisahku dan ketiga sahabatku akan peristiwa yang terjadi pada kami saat bulan Ramadhan sampai hari kemenangan kupersembahkan untuk sahabat di mana pun kalian berada.


Liburan kuliah telah tiba. Sorak gembira terdengar dari dalam kelasku. Teman- teman yang telah lama menunggu momen ini termasuk aku dan ketiga sahabatku ikut meramaikan kelas yang sempit dengan suara nyaring kami karena sungguh rasa rindu untuk berkumpul bersama keluarga di kampung telah penuh dalam celengan hati.

Ada sedih yang terpancar di raut muka ketiga sahabatku yang sangat aku sayangi. Kami akan berpisah sementara waktu. Mbak Mariah akan pulang ke Padang, Etek Siti ke Kabanjahe, Uni Diana ke Kisaran dan aku, Dedek kecil pulang ke Batubara. Walaupun masih satu pulau yaitu Sumatra, tetapi daerahnya berbeda yang  membuat kami tak dapat berkunjung karena jaraknya yang jauh. Sungguh sangat menambah kesedihan buat kami yang telah terbiasa bersama saat suka maupun duka.

Perpisahan itu tiba. Kami pulang ke kampung halaman masing- masing untuk berkumpul bersama keluarga yang telah menanti kepulangan kami. Keluaraga yang juga menyimpan rindu yang dalam pada kami.
Hari demi hari kami lalui semua di kampung. Tapi, komunikasi dengan sahabat tetap kami jaga. Setidaknya kabar selalu kami ketahui.

Ini masa yang sangat berat. Kabar kuperoleh dari Etek bahwa gunung Sinabung yang tak jauh dari rumahnya aktif kembali dan ada kemungkinan meletus. Mbak dan Uni juga mengabarkan hal yang sama. Mereka menyimpan kekhawatiran yang hebat buat Etek. Rasa yang juga melandaku. Aku bercerita pada Mamakku akan hal yang menimpa Etek untuk menenangkan hatiku yang gelisah.. Aku mencari solusi, tapi apa daya hanya doa dan kata- kata penguat yang dapat  kuberi padanya. Aku tidak dapat turun langsung ke daerah rumahnya. Setiap hari aku selalu bertanya kabar Etek, adik dan Mamaknya. Ayah Etek telah meninggal dunia sehingga Etek sebagai anak terbesarlah yang berusaha keras membantu, melindungi, serta menjaga Mamak dan adiknya. Aku kagum padanya karena sangat tegar menghadapi semua tanpa mengeluh dan marah pada Allah. Etek, sahabatku yang hebat!

Kabar kuperoleh kembali, tetapi ini dari Uni. Ia mengabarkan bahwa ia sedang sakit. Dia muntah- muntah, pusing dan dadanya terasa sesak yang membuatnya sulit bernafas. Ia menangis saat menceritakan sakitnya. Sungguh aku tak sanggup mendengar kabar itu. Aku tak bisa membayangkan sahabatku menahan sakit yang luar biasa, tetapi aku tak dapat merawatnya bahkan untuk  menjenguknya saja aku tak bisa. Tapi, tak henti kuberdoa buat sahabatku agar Allah segera menarik segala sakit yang melanda Uni. Aku yakin Uni kuat dan sabar dalam menerima semua itu.

Hari kemenangan kusambut dengan hati yang bahagia. Aku yang bahagia bersama sanak saudara tidak lupa dengan sahabatku yang jauh di mata, begitu juga mereka. Kami memutuskan untuk mengkonfrensikan telpon kami sehingga kami dapat ngobrol berempat walau dengan jarak yang jauh. Seperti biasanya saat kami berkumpul di kampus begitulah saat itu di telpon. Kami tertawa bareng, bercanda juga curhat tentang apa yang dirasakan. Sangat menyenagkan. Kami tak lupa memberikan kekuatan buat Etek yang masih ditimpa musibah Sinabung. Mengharukan, tapi aku merasa kebersamaan yang luar biasa.

Lebaran ke 5. Handphoneku berdering. Kulihat di layar tertera pesan dari Mbak Mariah. Aku tercengang membaca pesan darinya. Aku tak percaya.

Dek, Ayah dan Mamak Mbak masuk rumah sakit. Dirawat karena sakitnya kambuh. Mbak sedih, Dek.


Kemanakan Mbak yang besar meninggal, Dek. Semalam jatuh dari kereta. Dua adik Mbak juga sakit demam karena mendengar saudaranya meninggal. Mbak bingung, Dek. Doakan, Mbak dan keluarg,  ya!


Aku merasa tak berguna saat itu. Apa yang bisa aku lakukan saat sahabatku tertimpa musibah begitu? Aku menangis membaca pesan dari Mbak. Kubalas dengan penuh rasa penyesalan karena tak dapat menguatkan sahabatku secara langsung. Aku semakin sedih saat membaca sms dari Etek dan Uni yang memberi kabar apa yang sedang Mbak hadapi. Sungguh sulit bagiku berpisah dengan sahabat- sahabatku tersebut. Doaku saat itu Mbak diberikan kekuatan dan kesabaran yang berlipat- lipat ganda menerima kenyataan itu. Aku percaya itu diberikan kepada Mbak karena Allah sayang padanya.

Beberapa hari kemudian, penyakit langgananku kambuh, tetapi kurasa itu lebih parah. Alergi, flu dan batuk menyerangku saat itu. Nafasku menjadi sesak karena batuk yang tak mau berhenti. Orangtuaku sibuk dan khawatir. Aku dibawa ke rumah sakit. Dengan tegas aku menolak untuk rawat inap saat dokter menganjurkan. Aku bersedia minum obat saja. Sungguh hari itu aku mengira nafasku akan berhenti, tetapi Allah berkehendak lain sampai detik ini aku masih merasakan nikmat Allah yang tak pernah berhenti buatku. Sahabat- sahabatku mengirim sms berulang kali saat tahu kondisiku. Aku mengirim sms kepada Uni  memberikan kabar tentangku. Dan tak lupa aku tuliskan kalimat terakhir pada Uni bahwa aku belum bisa ngomong panjang sehingga aku hanya meladeni sms yang masuk.  Lagi sakit saja sempat sok. Hehehe
Perpisahan yang sangat menyedihkan buat kami terkhusus bagiku. Tapi. sungguh semua ada hikmahnya karena aku sangat merasakan bahwa kebersamaan itu berharga mahal. Arti persahabatan sangat terasa saat duka menghampiri dan dapat dilalui bersama walaupun jarak memisahkan.

Aku sangat sayang pada ketiga sahabatku karena mengerti apa yang aku rasakan baik suka maupun duka.
Untuk Sahabat, aku berbagi kisah ini. Untuk Sahabat kupersembahkan yang terbaik.

Semoga bermanfaat.
Salam Untuk Sahabat

NASKAHKU LOLOS UNTUK PERTAMA KALINYA

Pengumuman Naskah yang lolos

Berikut nama-nama yang karyanya lulus seleksi dan akan dibukukan dalam “Meniti Jejak Bocah di Peti Sejarah”
  1. Aka – Bocah-bocah Tlansin
  2. Al-Riyhan – Raja Patok Lele Desa Siabun
  3. Aney Maysarah – Beras Ketan
  4. Arif Zunaidi – Jumprit
  5. Arien – Pak Polisi dan Gebetan
  6. Deezna Valeria – Kesetiaan dalam Lingkaran jamur
  7. Dewi Iriani – Asyiknya Adu Biji Asam
  8. Dewi Irianti – Sunda Manda
  9. Dewi Muliyawan – Sapu Gatrik
10.  Elasofa – patungan yuk
11.  Endang Ahmad SS. – Chef Kampung
12.  Eros Rosita – Ketika Menara Itu Roboh
13.  Fauziah Harsyah – Bersamamu Kita Menciptakan
14.  Gendut Pujianto – Permainan Benthik
15.  Husna Amalia (Strategi Bancakan)
16.  Irfan Azizi – Berputar Bersama Gasing
17.  Lukman Hakim Husnan – Bethengan
18.  M. Hadi – Pistol Korek Api
19.  Mia Wawa – Jamuran(Mengajarkan Bersosialisasi)
20.  Nidi RM – Ucang-ucang Angge-Angge Bermain Sambil Bernyanyi
21.  Prita HW – Bekel dan Kempyeng Ever After
22.  Randy Wahyudi – Kapal Pelepah Pisang yang Batal Berlayar
23.  Riawani Elyta – Kaleng Lebaran
24.  Rio Juwanda – Tawa Bocah-Bocah Berdarah
25.  Riska Salsabila – Kotak Pos
26.  Tia Marty – Mengenang Ular naga panjang
27.  Wafiyyatunnisa Asy Syu’lah – Biji Saga
28.  Wahyu Ameer –Singkong Bukan Singkong
29.  Yelfi Rahmi – Bermain Joli
30.  Yuli Duryat – Indahnya memori Kodok-Kodokan

Selamat bagi yang lolos. Bagi yang belum lolos jangan berkecil hati karena kalian juga adalah pemenang. Walau sebenarnya banyak sekali naskah yang menyuguhkan jenis permainan yang sama hanya berbeda nama. Semangat....
Adapun yang menjadi penilaian kami adalah :
-            Kesesuaian tema
-            Cara bercerita yang menarik
-            Penggunaan kata yang baik
-            Ada nilai yang bisa diambil dari permainan tersebut

NB : Buat nama-nama diatas diharapkan mengirimkan biodata dalam bentuk deskripsi. Mohon dicantumkan no telepon yang bisa dihubungi, alamat, email paling lambat hari Minggu, 24 Oktober 2010. Kirim ke email permainankecilku@gmail.com dengan subject : BIODATA.

Terima kasih atas partisipasinya. :)