PANTASKAH?
Siapa tak mengenalnya
Pria dermawan, gagah perkasa
Akulah pengagum dirinya
Walau gundah melanda
Apa dia pantas kukagumi?
Kini dia menua
Tampak keletihan diwajahnya
Tubuhnya tak lagi gagah
Tapi Ia tetap kukagumi
Walau aku semakin gundah
Apa tetap pantas?
Ku ingin dia tetap bersandar kepada-Mu
Bukan semakin menjauh
Aku takut
Tua nya tak bermanfaat
Lelahnya hambatan bersujud pada-Mu
Dia jauh, pergi dari-Mu
Meninggalkan kewajiban dari agama-Mu
Jauh dari syafa’at-Mu
TANGISAN BANJIR
Aku keluar menghirup udara
Dimana kesegaran itu?
Tidak lagi aku rasa
Aku pun berjalan
Ku dengar tangisan
Itu bukan dari manusia
Ku lihat sampah berserak
Aku pun terus menyusuri
Mana pohon hijau itu?
Tumbang atau ditumbangkan, aku tak mengerti
Ku dengar lagi tangisan
Pertanda apa suara tangis ini?
Banjir, dia marah
Tak lagi pasrah
Tidak terima perlakuan manusia
TENTANG SI INDAH DAN SI WANGI
Aku adalah si indah
Hidup di dunia berawan senja
Berteman dengan sependerita
Yang tak jua berbahagia
Kau adalah si wangi
Hidup dibawah langit biru yang tak lagi biru dilihat
Berdiri ditangkaimu yang berduri melawan rapuh
Berharap akan kuat dan bermanfaat
Walau lara mendera hati
Kami adalah si indah dan si wangi
Bermimipi akan bersemi
Membuka hari-hari yang dulu suram
Yang kami sirami dengan mampu kami sendiri
Kami indah dan wangi yang terbuang
Seperti insan yang tak diterima bumi
EXELENT.....!!!
BalasHapusGUT POEM say hehe....!!!